Jumat, 11 Juni 2010

Posisi Manager Persik Akan Diganti

Perubahan yang bakal terjadi pada top leader Persik Kediri sudah mulai terkuak. Wali Kota Kediri Samsul Ashar diperkirakan akan tetap menjabat pada posisi Ketua Umum Persik Kediri, sedangkan posisi Manajer Tim yang selama satu musim terakhir dia pegang akan diserahkan kepada orang lain yang mampu.

Hal itu terungkap dari penjelasan yang disampaikan oleh Humas Persik Kediri Nur Muhyar. Menurutnya perubahan komposisi top leader Macan Putih musim depan lebih cenderung pada pendelegasian wewenang. " Saya pikir akan lebih cenderung pada distribusi tugas dan wewenang, " jelas Nur Muhyar kemarin.

Selama satu tahun terakhir ini memang beban tugas dan wewenang tersebut berada pada satu titik, yakni Wali Kota Samsul Ashar yang menjadi Ketua Umum sekaligus Manajer Persik Kediri. " Musim depan, beban itu akan didistribusikan kepada yang lain, " lanjut pria asal Trenggalek tersebut.

Jadi sebagai langkah awal perbaikan prestasi Persik Kediri, mulai musim depan Wali Kota Kediri Samsul Ashar dikabarkan akan melepaskan jabatannya di Persik Kediri. Hal itu sebagai salah satu langkah perbaikan setelah prestasi Macan Putih terjun bebas musim ini. Mereka diperkirakan akan terdegradasi di musim ini setelah 10 tahun ikut berkompetisi meramaikan kancah sepakbola tanah air.

Namun tidak semua posisi yang akan dilepas oleh Samsul, sebab Wali Kota Kediri tidak bisa lepas dari Persik Kediri. Sebab sesuai dengan ketentuan organisasi tim-tim perserikatan, kepala daerah secara otomatis akan menjadi owner dari tim yang ada di daerah tersebut yang didanai oleh APBD. Sehingga tim tersebut tetap bisa memakai dana dari APBD.

Dengan begitu maka diperkirakan Samsul musim depan akan tetap memegang jabatannya sebagai Ketua Umum. Sehingga kemungkinan besar jabatan yang akan dilepasnya adalah posisi Manajer Tim. " Ya tunggu saja perkembangan selanjutnya setelah semua ada kepastian, " pungkas Nur Muhyar.
Sumber: jawapos,radar kediri

Lupakan Tanding Ulang vs Persebaya

Nasib laga antara Persebaya Surabaya versus Persik Kediri kian tak jela juntrungnya. PT Liga Indonesia (PT LI) selaku institusi yang memiliki kewenangan menggelar pertandingan malah melupakan jadwal laga tersebut. Padahal sebelumnya mereka berjanji bakal menyelesaikan polemik tersebut setelah laga perang Bintang di Malang.
"
"Ada apa dengan setelah Perang Bintang ya" Saya malah lupa. Soalnya kompetisinya memang sudah berakhir," kelit Joko Driyono, CEO PT LI saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (10/6).

Pria asal Ngawi, Jatim tersebut juga enggan membicarakan mengenai peluang terjadinya laga ulangan antara Persebaya versus Persik. Meskipun, laga tersebut bakal menentukan siapa tim yang nantinya bakal melaju ke babak playoff kontra Persiram Rajaampat.

Joko mengungkapkan, PT LI membiarkan berbagai pandangan publik sepakbola bakal membuncah terkait polemik tersebut. Bahkan PT LI juga tak malu seandainya banyak pihak yang menilai kerja mereka sangat lambat.

"Tidak apa-apa kalau memang nantinya ada pendapat miring terhadap PT LI. Yang jelas, bebandan bola panas memang ada di PT LI. Kami menyadari itu," terang Joko. PT LI bahkan kembali menebar janji untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mereka memastikan bahwa sebelum 15 Juli semua permasalahan tersebut bakal terselesaikan. Joko berdalih, PT LI tidak ingin membuat keputusan yang sifatnya sembarangan.

"Kami tidak ingin membuat keputusan yang tidak bisa diimplementasikan. Karena itu, kami harus berhati-hati untuk memutuskannya," tambah alumnus ITS Surabaya tersebut. "engenai surat rekomendasi dari Komisi Banding (Komding), Joko juga menyatakan tak tahu. Padahal Komding menyatakan sudah mengirimkan surat rekomendasi sejak beberapa waktu lalu. "Sampai sekarang saya belum baca surat dari Komding tersebut," tegas pria berkaca mata tersebut.
Sumber: jpnn.com

Timnas Pantau Pemain Di Piala Indonesia

Pelatih timnas senior Alfred Riedl memberikan tugas kepada tiga asistennya, yakni Widodo C Putra, Wolfgang Pikal dan Eddy Harto, untuk melakukan pemantauan pemain saat mereka tampil di Piala Indonesia.

Dengan begitu, tiga orang pembantunya itu akan berbagi tugas untuk melakukan pemantauan terhadap para pemain timnas yang akan tampil di babak delapan besar Piala Indonesia, 15 - 26 Juli mendatang.

Menurut Wolfgang Pikal, salah seorang asisten pelatih timnas, ia bersama dua asisten lainnya akan berpencar untuk menyaksikan pertandingan Persipura Jayapura, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Persiwa Wamena, Pelita Jaya, Persik Kediri, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC.

“Saat ini, kami sudah mengantongi nama-nama pemain pilihan hasil seleksi yang akan dipanggil ikut TC (pemusatan latihan). Tapi, komposisi pemain tadi bisa saja berubah, jika ada yang menonjol di babak delapan besar Piala Indonesia,” katanya.

Ditambahkan, dalam melakukan pemantauan nanti, pihaknya tidak hanya terfokus kepada 23 pemain yang terpilih berdasarkan seleksi di Makassar dan Jakarta. Karena pemain lain yang bahkan tidak ikut seleksi sekali pun akan dilihat, jika saja ada yang menonjol.
Sumber: goal.com

Senin, 07 Juni 2010

Persik Siapkan Tanding Ulang Lawan Persebaya

Panitia pelaksana Persik Kediri sedang mencari stadion alternatif untuk menyiapkan pertandingan ulang Liga Super Indonesia melawan Persebaya Surabaya, sesuai keputusan yang direkomendasikan Komisi Banding PSSI.

"Kami sedang berkoordinasi dengan panpel di sejumlah daerah untuk meminjam stadion, tapi belum ada kepastian," kata Humas Panpel Persik Nur Mukhyar di Kediri, Jawa Timur, Minggu (6/6).

Komding PSSI menganulir keputusan Komisi Disiplin yang memberikan kemenangan WO kepada Persebaya, setelah panpel Persik tidak mampu menyelenggarakan pertandingan pada 29 April 2010. Dalam keputusan yang dikeluarkan menjelang akhir kompetisi Liga Super tersebut, Komding PSSI merekomendasikan pertandingan ulang Persik dengan Persebaya.

Namun, PT Liga Indonesia hingga kini juga belum menetapkan jadwal pertandingan ulang kedua tim yang berada di zona degradasi tersebut. Nur Mukhyar menjelaskan keputusan menggelar pertandingan di luar Kediri karena kepolisian setempat tetap tidak memberikan izin kepada panpel Persik.

Sementara itu, Kepala Urusan Bina Operasi Kepolisian Resor Kota Kediri, Kompol Widiantoro, mengatakan keputusan tidak mengeluarkan izin pertandingan Persik melawan Persebaya sudah dibicarakan dengan panpel dan Muspida Kediri.

"Kami menganjurkan agar pertandingan tidak digelar di Kediri, walaupun ini untuk yang kedua kali. Kami tidak ingin ada sesuatu saat laga tersebut digelar di Kediri," katanya. Kendati demikian, Widiantoro mengatakan kepolisian tetap bersedia membantu pengamanan untuk laga Persik selanjutnya.Â

Kubu Persebaya sejak awal sudah menyatakan tidak bersedia melakukan tanding ulang dengan Persik dan menganggap keputusan Komding PSSI tidak benar. Menurut Manajer Persebaya Saleh Ismail Mukadar, keputusan Komdis PSSI yang memberikan sanksi kalah WO kepada Persik, tidak bisa dibanding.

"Kami tidak akan mau melakukan pertandingan ulang, keputusan Komding hanya akal-akalan untuk menjatuhkan Persebaya," katanya.

Persebaya juga melakukan gugatan hukum ke pengadilan terhadap Komding PSSI dan PT Liga Indonesia, setelah upaya mendapatkan keadilan dari PSSI mengalami kebuntuan.
Sumber: mediaindonesia.com